Sabtu, 09 April 2016

Sistem Endokrin dan Hasil yang di Sekresikan

SISTEM ENDOKRIN 
DAN HASIL YANG DI SEKRESIKAN

1. Pendahuluan
                    Sistem endokrin adalah sistem di dalam tubuh beberapa organisme, dimana mengatur mengenai sekresi hormonal untuk membantu setiap proses di dalam tubuh.
                    Sistem endokrin ini, dalam kerjanya disusun oleh kelenjar kelenjar yang nantinya, kelenjar inilah yang akan mensekret hormon untuk membantu fungsi dan kerja tubuh (Darma, 2016).
                    Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain (https://maryabidan.wordpress.com/sistem-endokrin-pada-manusia/, diakses tanggal 09/04/2016).
                     Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin (https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin).
                      Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis. Sistem endokrin mengawasi banyak proses kehidupan kritis. Ini melibatkan pertumbuhan, reproduksi, kekebalan (kemampuan tubuh untuk melawan penyakit), dan homeostasis (kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan fungsi internal) (kliksma.com/2015/02/pengertian-sistem-endokrin-pada-jaringan-tubuh-manusia.html)
                      Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
                        

2.  Fungsi sistem endokrin secara umum
                    
  1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
  2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
  3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
  4. Merangsang pertumbuhan jaringan.
  5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan ab­sorpsi glukosa pada usus halus.
  6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
                     Kebanyakan hormon endokrin dipertahankan pada tingkat tertentu dalam plasma, yang tidak berwarna, bagian cairan darah di mana sel-sel darah dan zat-zat lain yang ditangguhkan. Sel-sel reseptor di lokasi set seluruh tubuh memantau tingkat hormon. Jika level terlalu tinggi atau terlalu rendah, kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi diberitahu dan bertindak untuk memperbaiki situasi. Kebanyakan hormon memiliki jenis kontrol regulasi. Namun, beberapa hormon beroperasi pada sebuah sistem dimana tingkat tinggi hormon tertentu mengaktifkan pelepasan hormon lain. Hasil akhirnya adalah biasanya bahwa hormon kedua akhirnya akan menurunkan produksi hormon awal.

3.  Hormon
                      Apa itu hormon? Mungkin Anda pernah mendengar Merpati pembawa pesan yang dapat mengantarkan surat, memastikan sampai ke mana harus pergi. Bisa dikatakan bahwa hormon adalah pembawa pesan biologis, dan mereka berasal dari sistem endokrin.
                     Mereka harus melakukan perjalanan melalui aliran darah ke sel-sel yang mereka pengaruhi, dan ini membutuhkan waktu. Di sisi lain, karena hormon endokrin yang dilepaskan ke dalam aliran darah, mereka melakukan perjalanan ke seluruh tubuh. Akibatnya, hormon endokrin dapat mempengaruhi banyak sel dan memiliki efek pada tubuh yang luas.

4. Organ/ Kelenjar
                     Berdasarkan macam dan lokasi kerjanya, ada beberapa kelenjar endokrin, seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, ovarium, testis, kelenjar pineal, timus, dll.

  •               Hipofisis/ Kelenjar pituitari telah lama disebut kelenjar master karena mengatur banyak kelenjar endokrin lainnya. Ini mengeluarkan beberapa hormon yang, pada gilirannya, memicu pelepasan hormon lainnya dari situs endokrin lainnya. Hipofisis yang terletak di dasar otak di belakang hidung dan dipisahkan menjadi dua lobus yang berbeda, hipofisis anterior (AP) dan hipofisis posterior (PP). Seluruh hipofisis hang oleh sepotong tipis jaringan, disebut tangkai hipofisis, di bawah hypothalamus (wilayah otak mengontrol suhu, rasa lapar, dan haus).  Hipofisis mengeluarkan setidaknya lima hormon yang secara langsung mengendalikan kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Ini adalah hormon thyrotropic (mempengaruhi kelenjar tiroid), hormon adrenokortikotropik (mempengaruhi korteks adrenal), dan tiga hormon gonadotropic (mempengaruhi kelenjar reproduksi).                 Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi :an semua organ endokrin yang lain. 1)    Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh. 2)    Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin. 3)    Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal. 4)    Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan sper­matozoa dalam testis. 5)    Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan tes­tosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hor­mone (ICSH).
                   Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon  ; Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluar­kan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise ter­letak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
  •                Hipotalamus sebenarnya adalah bagian dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga mengeluarkan hormon. Beberapa hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis baik untuk mengeluarkan atau menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan cara ini, hipotalamus menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang secara langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon ini melakukan perjalanan ke kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka dibutuhkan. Hormon termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin. Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin
  1. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi urine lebih pekat.
  2. Oksitosin merangsang kontraksi persalinan, diantara fungsi lainnya.
  •                   Kelenjar pineal atau badan adalah kelenjar berbentuk kerucut kecil diyakini berfungsi sebagai jam tubuh. Pineal yang terletak jauh di bagian belakang otak. Ini mengeluarkan hormon melatonin, yang berfluktuasi setiap hari dengan tingkat tertinggi pada malam hari. Para ilmuwan tidak yakin tentang peran melatonin. Beberapa percaya memainkan peran dalam perkembangan kelenjar seks pria dan wanita.
  •                   Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang membungkus di sekitar bagian depan dan sisi trakea (tenggorokan). Tiroid dibagi menjadi dua lobus dihubungkan oleh sebuah band dari jaringan yang disebut tanah genting. Hormon tiroid memainkan beberapa peran penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme. (Metabolisme adalah jumlah dari semua proses fisiologis dimana organisme mempertahankan hidup.) Hormon utama yang dihasilkan oleh tiroid adalah tiroksin dan kalsitonin. Tiroksin mengontrol tingkat metabolisme sebagian besar sel dalam tubuh, sementara kalsitonin mempertahankan kadar kalsium yang tepat dalam tubuh.
                                 Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melin­tasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring.
                                  Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat mempro­duksi hormon tiroksin.
                                 Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur per­tukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur per­tumbuhan jasmani dan rohani.
                                 Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disa­tukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu;  Koloidae tiroid yang me­ngandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
                                 Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1)    Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2)    Mengatur penggunaan oksidasi.
3)    Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4)    Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5)    Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
                                Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema pro­ses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan ber­bicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi per­lahan.
                                Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid dise­but hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini dise­babkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

  • KELENJAR PARATIROID
                        Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun ber­pasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
                         Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang ber­fungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
                             Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium. Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya de­ngan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distri­busi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kega­galan ginjal.
    Fungsi paratiroid;
  1. Mengatur metabolisme fospor.
  2. Mengatur kadar kalsium darah.
                                      Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiper­fungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan seperti; Kele­mahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekol­sifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan.
Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
                       Para parathyroids empat kelenjar kecil (masing-masing seukuran kacang polong) terletak di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini mengeluarkan parathormon, yang mengatur kalsium (dan fosfat) tingkat dalam tubuh. Kalsium memiliki banyak fungsi tubuh yang penting. Itu membuat 2 sampai 3 persen dari berat dewasa rata-rata. Sekitar 99 persen dari kalsium dalam tubuh yang terkandung dalam tulang. Kalsium juga memainkan peran penting dalam kontraksi otot.
  •  KELENJAR TIMUS                                Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak- anak di bawah 18 tahun.
                                   Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan­beratnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
                                        Timus terletak di bagian atas dada bawah tulang dada. Pada bayi, timus cukup besar. Hal ini terus berkembang sampai pubertas, ketika mulai menyusut. Ukuran timus pada kebanyakan orang dewasa sangat kecil. Seperti beberapa kelenjar endokrin lain, timus memiliki dua lobus yang dihubungkan dengan tangkai. Timus mengeluarkan beberapa hormon yang mempromosikan pengembangan sistem kekebalan tubuh.
                                   Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus ber­fungsi sebagai berikut;
  1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
  2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

  • KELENJAR SUPRA RENALIS / ADRENAL
                           Pankreas adalah kelenjar besar yang terletak di bawah dan di belakang lambung di perut bagian bawah. Pankreas mengeluarkan jus pankreas ke duodenum (bagian pertama dari usus kecil) melalui saluran pankreas. Enzim pencernaan dalam jus ini membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein.
                             Tersebar di antara sel-sel yang memproduksi jus pankreas adalah kelompok kecil sel endokrin. Ini disebut pulau Langerhans. Mereka mengeluarkan dua hormon, insulin dan glukagon, yang menjaga glukosa darah (gula) tingkat.
                           Insulin disekresikan sebagai respon terhadap kadar glukosa yang tinggi dalam darah. Ini menurunkan kadar gula dalam darah dengan meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam jaringan. Glukagon memiliki efek sebaliknya. Hal ini menyebabkan hati untuk mengubah glikogen (karbohidrat) menyimpan menjadi glukosa, yang kemudian dilepaskan ke dalam darah.
                              Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu: Bagian luar yang berwarna kekuningan yang mengha­silkan kortisol yang disebut korteks. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
                             Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaik­kan tekanan darah guna melawan shok.
                             Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
                             Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kor­tikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
                            Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, pe­nyakit ini diobati dengan kortison.
    Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari  ; Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garam­garam., Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiper­fungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan ge­jala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertum­buhan seks sekunder.
                             Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari : Vaso konstriksi pembuluh darah perifer., Relaksasi bronkus. Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehing­ga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
  •  KELENJAR PANKREAS                       Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lum­balis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.
                          Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicer­nakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.
                         Fungsi hormon insulin, Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
                        Pulau langerhans, Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas. Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sek­resi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta meng­nambat sekresi glikogen.

    • KELENJAR KELAMIN
                       Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testosteron.
                       Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejan­tanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
                       Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hor­mon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta mem­berikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.





      5. Gangguan sistem endokrin
                    Sebanyak 10 persen dari populasi akan mengalami beberapa gangguan endokrin dalam hidup mereka. Kebanyakan gangguan endokrin yang disebabkan oleh peningkatan atau penurunan tingkat hormon tertentu. Tumor (pertumbuhan jaringan abnormal) di kelenjar endokrin adalah salah satu penyebab utama dari kelebihan hormon. Hormon kekurangan produksi sering disebabkan sel-sel reseptor yang rusak, yang gagal untuk memberitahukan kelenjar endokrin ketika produktif hormon tertentu yang terlalu rendah. Cedera atau penyakit juga dapat menyebabkan kadar hormon yang rendah.
                       Kelebihan produksi hormon pertumbuhan dapat menyebabkan gigantisme (bertubuh luar biasa besar). Rendahnya produksi hormon yang sama dapat menyebabkan kondisi yang berlawanan, dwarfisme. Sebuah gangguan yang sama, kretinisme, terjadi ketika tiroid tidak menghasilkan cukup kalsitonin, yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang. Penyakit Addison adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh produksi hormon tidak cukup oleh korteks adrenal. Hal ini ditandai dengan kelemahan ekstrim, tekanan darah rendah, dan penggelapan kulit dan selaput lendir. Produksi insulin rendah oleh pulau Langerhans dapat menyebabkan diabetes mellitus, suatu kondisi yang ditandai oleh rasa haus yang berlebihan, buang air kecil, dan kelelahan. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan kematian.


      6. DAFTAR ISTILAH

      1. Neuroglia : Sel yang berfungsi memberikan nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron
      2. Neuron : Sel-sel saraf dan dan cabang-cabang halusnya
      3. Neurilemma : Selaput neuron berasal dari spongioblast yang datang dari jambul neural.
      4. Mielin : Selaput akson saraf tepi, berasal darisel Schawan
      5. Cerebrum : Otak besar
      6. Cerebellum : Otak kecil yang terdapat di bagian depan mentenchepalon yang membesr pada vertebrata kelas tinggi
      7. Afasia : Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan bicara karena penyakit, cacat, atau cedera pada otak
      8. Adiksi : Kecanduan atau kecenderungan secara fisik dan mental terhadap suatu zat
      9. Akromegali : Penyakit yang ditandai dengan membesarnya ujung anggota badan, seperti hidung oleh tonjolan lateral dari tulang belikat
      10. Hipotalamus : bagian dasar diensefalin yang terletak di bawah talamus
      11. Refleks : gerakan otomatis dan tidak dirancang terhadap rangsangan dari luar yang di berikan suatu organ atau bagian tubuh.
      12. Meningitis : Peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
      13. Oksitosin :Hormon yang dihasilkan neurohipofisa, bekerja untuk merangsang kontraksi otot polos dinding rahim selama coitus dan melahirkan,
      14. Eksteroreseptor : Reseptor yang mampu menerima rangsangan dari luar
      15. Interoseptor : Reseptor yang mampu menerima rangsangan dari dalam
      16. Proprioseptor : Reseptor yang terdapat di dalam otot
      17. Tangereseptor : Indra peraba yang teradpat di kulit
      18. Kinestesis : Indra yang terdapat di dalam otot, urat otot, jaringan ikat sendi, dan sendi


 
 

Tidak ada komentar:

  CELOTEH PARA GURU SMK NEGERI 2 RUPAT Senin, 19 Februari 2024                     "Guru yang baik adalah mereka yang tidak pernah berh...