KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PRAMUKA
Materi Pramuka
Komunikasi adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.1Komunikasi dibutuhkan
dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya di sekolah, dibutuhkan adanya
komunikasi antara guru dengan siswa, begitu juga dalam sebuah permainan yang
terjadi antara pelatih dan pemain, peserta didik dengan couchatau tentor, orang tua
dan anak, suami dengan istri, para peserta pramuka bersama kakak pembinanya dan
sebagainya.
1. DEFENISI KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “communication”. Sedangkan secara etimologis mengandung arti kata communis yang bermakna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Menurut Deddy Mulyana, menjelaskan beberapa definisi komunikasi yaitu sebagai berikut:
- Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
- Komunikasi sebagai interaksi
- Komunikasi sebagai transaksi
- Komunikator (Pembawa Berita)
- Message (Pesan atau berita)
- Channel (media atau sarana)
- Komunikan (penerima berita)
- Tanggapan Balik
- Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication), ialah proses komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya proses berpikir untuk memecahkan masalah pribadi. Dalam hal ini ada proses tanya jawab dalam diri sehingga dapat diperoleh keputusan tertentu.
- Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain, bisa berlangsung secara tatap muka maupun dengan bantuan media.
- Komunikasi kelompok (group communication) yaitu proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok. Contoh: diskusi kelompok, seminar, sidang kelompok dan sebagainya.
- Komunikasi massa (mass communication) yaitu komunikasi yang melibatkan banyak orang. Ada sebagian ahli mengatakan bahwa komunikasi massa komunikasi melalui media massa, tetapi sebagian ahli lain berpendapat bahwa komunikasi massa tidak harus menggunakan media massa. Contohnya kampanye politik yang disampaikan secara langsung dihadapan massa yang berkumpul di lapangan, adalah komunikasi massa.
- Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
- Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
- Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.
- Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan yangdimaksudkan di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.
- Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi.
- Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka.
- Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
- Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.
- Komunikasi Internal, yaitu pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Ada dua dimensi yang diperhatikan dalam komunikasi internal yaitu sebagai berikut: 1) Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik 2) Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf yang berlangsung secara langsung.
- Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi.
- Fungsi informatif Organisasi dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
- Fungsi Regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
- Fungsi Persuasif Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang kebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
- Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik di dalamnya. Ada dua komunikasi formal yang sering digunakan seperti penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk selalu berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
- Pergaulan akan dapat terjadi bilamana antara Pembina Pramuka dengan peserta didik selalu terjalin komunikasi yang baik.
- Untuk dapat berkomunikasi dengan baik hendaknya harus tercipta suasana :
- Egaliter atau kesetaraan
- Bersikap sopan dan santun
- Saling belajar menepati janji (Bagi Pembina – Bawalaksana), sehingga saling mempercayai.
- tahu berterima kasih
- menghargai waktu
- tutur kata jelas baik suara maupun makna (tidak ambigus atau mendua arti)
- ramah, saling bersahabat – sehingga orang tida merasa ada tekanan ketika kan mengemukakan pendapat.
- tidak merasa paling tahu, paling bisa, paling hebat
- memberi kesempatan dan melatih pserta didik agar semuanya tidak malu mengemukakan pendapatnya.
- menegur atau memberi kritik dengan bijaksana (sistem PIN – kemukakan positifnya dulu – interpretasikanmasalah sebenarnya sehingga tanpa disadari yang dikritik tau kesalahannya. Apabila sampai di sini belum juga mengerti baru dikemukakan kesalahannya atau negatifnya).
- Berusaha sekuat/sedapat mungkin tidak memotong pembicaraan orang lain.
- Bagi seorang yang dominator – serang dengan pembicaraan atau permasalahan yang diperkirakan ia tidak bisa menjawabnya, sehingga tidak merasa paling tahu.